Kemajuan di bidang
sains dan teknologi informasi telah membawa perubahan pada hampir seluruh aspek
kehidupan manusia. Aksesibilitas Informasi yang begitu cepat seolah meniadakan sekat-sekat
konfigurasi Geografis berdasarkan zona dan kawasan teritorial. Berbagai peristiwa
yang Terjadi di belahan benua mana saja mengalir begitu deras memasuki Kawasan hingga
ke seluruh pelosok desa sekali pun, yang oleh Herbert Marshall McLuhan dalam bukunya
Understanding Media:The Extensions of Man pada tahun 1964 menyebutnya sebagai
global village yang menandai terbangunnya era globalisasi. Globalisasi adalah
suatu proses interaksi dan integrasi antara orang, perusahaan,
dan pemerintah dari negara-negara yang Berbeda dengan menggunakan alat bantu eknologi
informasi (Valley,2009).
Hal ni berarti bahwa
globalisasi dipahami sebagai suatu proses yang melahirkan transformasi nilai-nilai
yang dianut, budaya dan tradisi, pola dan gaya hidup sebagai dampak dari hubungan
dan interaksisosial. Dampak arus globalisasi yang membawa kehidupan menjadi semakin
komplek merupakan tantangan baru bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia
memasuki milenium ketiga sekarang ini. Persinggungan budaya lokal, nasional, dan
budaya-budaya asing adalah bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan kita sehari-hari.Tumbuh
kembangnya budaya lokal dan nasional akan menghadapi dilema yang amat besar jika
pengaruh budaya asing tidak segera dikelola secara bersama.
Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai keindonesiaan harus tetap ditumbuhkan Dengan tetap memperhatikan
arah perubahan secara global sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, perlu diawali dengan
perubahan mendasar dalam pola pikir dan tindakan (Miarso,2004) yang bukan hanya
mengandalkan kekayaan khasanah budaya bangsa, sumber daya alam yang melimpah, dan
ketersediaan sumber daya manusia saja melainkan harus dibarengi dengan upaya membangun
pencintraan terhadap harkat dan martabat bangsa yang merupakan landasan model
mental yang tertanam dalam setiap diri warga bangsa sehingga tercipta sumber
daya manusia yang mampu mengelola sumber daya alam yang melimpah. Hal ini dapat
diwujudkan melalui pemberdayaan terhadap institusi-institusi pendidikan dan penguatan
organisasi-organisasi belajar untuk menerapkan sistem belajar berkelanjutan yang
secara aktif mengelola perubahan dengan belajar dari hasil inovasi negara lain seperti
melakukan imitasi dan modifikasi serta difusi dan integrasi yang menjadi dasar untuk
mengembangkan kreativitas,
Artikel lengkap Klik DatabaseArtikel Dr. Muhammad Yaumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar