Keberhasilan suatu
negara memiliki relevansi yang signifikan dengan kualitas pendidikan yang
diselenggarakan. Sedangkan kualitas pendidikan berbanding lurus dengan
kejelasan tujuan dan arah kebijakan yang hendak dicapai. Standar kualitas
merupakan perwujudan dari komitmen kolektif untuk menjadi bangsa yang unggul,
maju, dan berperadaban. Oleh karena itu, keunggulan pendidikan menjadi
indikator majunya suatu bangsa, sebaliknya rendahnya daya saing bangsa
merupakan pencerminan dari rendahnya kualitas pendidikan yang dihasilkan.
Indonesia merupakan negara
terbesar keempat di dunia, bukan hanya besar dari segi jumlah populasinya,
melainkan juga besar dalam kepemilikan kekayaan sumber daya alamnya, seharusnya
juga besar dalam pencapaian kualitas pendidikan. Sayangnya dari aspek
pendidikan, negara ini masih jauh di bawah peringkat pendidikan yang
diselenggarakan oleh kebanyakan negara-negara lain di dunia, walaupun juga
harus diakui terdapat berbagai prestasi yang berhasil ditorehkan oleh
putra-putri terbaik bangsa melalui berbagai even seperti dalam olimpiade ilmu
pengetahuan beberapa tahun terakhir ini.
Berdasarkan data dalam Education for All (EFA)
Global Monitroring Report 2011 yang dikeluarkan UNESCO menunjukkan
bahwa indeks pembangunan pendidikan Indonesia berada pada urutan 69 dari 127
negara yang disurvei atau turun empat tingkatan jika dibandingkan hasil survei
sebelumnya yang menempatkan Indonesia pada urutan ke 65. Survei itu menggunakan
empat tolok ukur, yaitu angka partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf
pada anak usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan jender,
dan angka bertahan peserta didik hingga kelas V sekolah dasar. Prestasi tersebut akan berdampak buruk bagi
kemajuan bangsa ini di masa yang akan datang jika tidak sesegera mungkin
dilakukan perbaikan di sektor pendidikan.
Artikel selengkapnya unduh melalui database artikel Dr. Muhammad Yaumi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar