Penggunaan istilah kompetensi, kinerja, dan
profesionalisme yang disandangkan kepada guru sering menimbulkan pemahaman yang
berbeda-beda bahkan cenderung bermakna ganda dan tumpang tindih (overlapping). Dalam berbagai tulisan ilmiah seperti
makalah, skrepsi, tesis, atau disertasi,
sering ditemukan bahwa ketika membuat judul yang berkenaan dengan
kompetensi guru, bidang kajiaannya menggarap tuntas tentang kinerja dan
profesionalisme guru. Begitu juga sebaliknya, ketika mengkaji kinerja dan
profesionalisme guru, tentu pembahasannya diarahkan pada kompetensi. Pertanyaan
yang kemudian muncul adalah apakah ketiga istilah tersebut memiliki pengertian,
bidang kajian, dan indikator yang sama atau berbeda?
Walaupun pertanyaan tersebut hanya membutuhkan jawaban ya
atau tidak, tetapi untuk dapat menentukan jawabannya perlu menelaah lebih jauh
tentang esensi terminologi ditinjau dari berbagai aspek. Tulisan ini diarahkan
untuk menghadirkan sejumlah konsep dari masing-masing istilah dengan maksud
untuk memberikan gambaran jelas atau paling tidak meminimalisir penggunaan
ganda terhadap istilah kompetensi, kinerja, dan profesionalisme tersebut.
Dalam ilmu bahasa, istilah performance sering digunakan secara
berdampingan dengan competence. Kedua
kata ini mempunyai tujuan yang berbeda satu sama lain. Competence dipahami sebagai pengetahuan yang diperoleh tentang
bagaimana berbicara dalam suatu bahasa. Sedangkan, performance kenyataan bahasa yang dihasilkan atau digunakan
seseorang dalam setiap berkomunikasi. Artinya performance boleh jadi merupakan refleksi dari competence, tetapi juga termasuk kesalahan bicara (speech errors) yang disebabkan oleh
keseleo lidah (slips of the tongue)
atau mungkin juga disebabkan oleh faktor eksternal seperti persoalan memori dan
semacamnya Chomsky (1965). Dengan kata lain bahwa competence
terjadi pada tataran pengetahuan, sedangkan performance
adalah hasil dari proses psikologis yang menggunakan pengetahuan dalam
memproduksi dan menginterpretasi bahasa (Scha, 1990).
Artikel Lengkap, Akses DatabaseArtikel Dr. Muhammad Yaumi
1 komentar:
good idea
Posting Komentar