Sabtu, Februari 09, 2013

MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK DALAM ERA DIGITALISASI



Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi sering menjadi penghalang tumbuh dan berkembangnya minat baca anak. Media digital dan elektronik telah berhasil menarik perhatian kebanyakan anak Indonesia yang secara langsung dan tidak langsung memicu aktivitas keseharian mereka lebih terkonsentrasi pada pemanfaatan media tersebut. Bahkan media telah mengambialih peran orang tua dalam mengembangkan kepribadian anak. Hal ini sejalan dengan pandangan Yaumi (2008) yang mengatakan bahwa anak yang hidup di perkotaan memiliki kebiasaan nonton televisi dan bermain video game, playstation, dan Internet yang rasionya 19 kali berbanding 1 kali berbicara dengan orang tua. Selain itu, transformasi budaya lisan (percakapan) ke budaya tulisan di kalangan masyarakat secara umum masih dalam tahap transisi, karena kecenderungan menerima informasi melalui percakapan atau disebut bahasa lisan kenyataannya lebih mendominasi dari minat dan kebiasaan membaca di kalangan siswa dan masyarakat. Sehingga kebiasaan membaca dan menulis masih belum berkembang dengan baik (Konsultan Perpustakaan, 2010).
Selanjutnya, sebagian besar orang Indonesia belum sampai pada tahap menjadikan kegiatan membaca sebagai kebutuhan yang mendasar (Kartika, 2010). Padahal membaca sangat perlu. Dengan membaca seseorang dapat memperluas wawasan dan pandangannya, dapat menambah dan membentuk sikap hidup yang baik, sebagai hiburan serta menambah ilmu pengetahuan, dengan membaca ibarat dapat membuka “jendela dunia”. Dengan membaca dapat dihindari sikap picik dan fanatisme yang negatif. Dengan demikian kualitas pendidikan di Indonesia masih menghadapi masalah dan bahkan ada indikasi keburaman.
Keburaman yang dimaksud dapat dilihat dari hasil survei World Competitiveness Year Book dari 55 negara yang disurvei kualitas pendidikan Indonesia berada pada urutan yang ke 53. Dampak dari kualitas pendidikan yang rendah ini mempengaruhi Human Development Index (HDI), dari 177 negara HDI Indonesia berada pada urutan ke-107. Kualitas pendidikan di Indonesia yang rendah, ternyata dipengaruhi oleh minat baca siswa yang rendah. Menurut International Association for Evaluation of Educational Achievement (IAEEA) minat baca anak-anak Indonesia selevel dengan Selandia Baru dan Afrika Selatan.
Artikel Lengkap Unduh di Database Artikel Dr. Muhammad Yaumi

Tidak ada komentar: